Di tengah penyelidikan terhadap penyebab tragedi Mina,
seorang pejabat Iran telah mengkonfirmasi bahwa sekitar 300 jamaah Iran yang
datang dari arah berlawanan yang menyebabkan himpitan tersebut, menurut laporan
media, mengutip sumber Iran, sebagaimana dilansir oleh Arab News, Ahad
(27/9/2015).
Mengutip dari pejabat Iran, Asharq Al-Awsat mengatakan:
“pelanggaran itu dimulai ketika sebanyak 300 jamaah Iran mulai bergerak dari
Muzdalifa langsung menuju Jamarat, bukannya menuju kamp mereka dulu sebagaimana
umumnya yang dilakukan oleh jamaah haji, untuk menunggu jadwal rombongan
mereka. Mereka kemudian bergerak ke arah yang berlawanan di jalan 203 di mana
insiden menyakitkan itu terjadi.”
Sesuai pedoman, 300 jamaah Iran ini tidak menunggu di kamp
mereka sampai waktu yang telah ditetapkan. Kelompok ini malah memutuskan untuk
kembali dari arah berlawanan yang juga bertepatan dengan gerakan kelompok lain
sesuai dengan jadwal mereka untuk melempar jumrah, sehingga tragedi itu
terjadi, kata situs Sabq.org, sebagaimana dilansir oleh Arab News.
Mereka mengatakan bahwa kelompok jamaah Iran itu berhenti
untuk beberapa waktu. Hal ini menyebabkan kemacetan dan para jamaah berusaha
untuk keluar dari jalan yang selebar 20 meter.
Laporan Asharq Al-Awsat mengatakan bahwa ada kamera di
Jamarat, yang mengungkapkan rincian insiden itu dan menguatkan bahwa kelompok
jamaah Iran salah langkah. Yang justru itu adalah waktu bagi para jamaah Turki
untuk keluar.
Sumber tersebut mengatakan bahwa telah ada aturan
perencanaan yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan ibadah haji, yang
dilaksanakan secara menyeluruh dengan bantuan instansi pemerintah dan
Kementerian Dalam Negeri. Tapi ada beberapa kelompok yang tidak mematuhi aturan
ini. Inilah yang terjadi dalam kasus 300 jamaah Iran yang tidak mematuhi jadwal
yang ditetapkan dan keluar di pagi hari dimana itu adalah waktu yang diberikan
untuk jamaah dari negara lain.
(ameera/arrahmah.com)
0 komentar :
Post a Comment